Antara
diterima dan tidak dengan kalimat terbata-bata, aku sampaikan niat baik dan
tulusku untuk kembali mengabdi. Dengan senang hati, Alhamdulillah ucap Pak
Kyai.
Pada
tahun 1999 ratusan ribu orang ikut mendaftar dan tes seleksi masuk Universitas
Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah Jakarta. Entah berapa ratus yang
diterima saat itu.
Nyaris
setiap hari aku bawa catatan demi catatan lalu ku baca. Malam hari aku baca
untuk besok mengajar dan siang hari agar tidak lupa memberikan ayat demi ayat
kepada anak-anak.
Sebulan
pra wisuda kegelisahan mulai menghampiri. Hadir menyapa dan bertanya hendak
kemana setelah engkau habiskan waktu 6 tahun lamanya. Entah kemana..jawabku
dalam hati.