SARJANA
YANG SEDANG GELISAH
Oleh:
Najmudin Aljuhri
Engkau
Sarjana Muda
Susah
mencari Kerja.
Kalimat
di atas, adalah penggalan lagu Iwan Fals. Ini kira-kira sebuah lagu sindiran
bagi para Mahasiswa.
Melihat realitas bahwa cita-cita besar Insan Akademis setelah keluar dari kampus seakan sirna. Bagaimana tidak, dalam bayangan “aku” sarjana akan mudah meraih masa depan. Dengan kuliah akan menjadi sukses. Seolah-olah pekerjaan sedang menantinya. Benarkah demikian…? tapi ternyata tidak semudah apa yang dibayangkan. Sarjana dianggap orang-orang pintar. Sarjana dianggap orang-orang cerdas. Sarjana dianggap bisa. Tapi tidak demikian.
Melihat realitas bahwa cita-cita besar Insan Akademis setelah keluar dari kampus seakan sirna. Bagaimana tidak, dalam bayangan “aku” sarjana akan mudah meraih masa depan. Dengan kuliah akan menjadi sukses. Seolah-olah pekerjaan sedang menantinya. Benarkah demikian…? tapi ternyata tidak semudah apa yang dibayangkan. Sarjana dianggap orang-orang pintar. Sarjana dianggap orang-orang cerdas. Sarjana dianggap bisa. Tapi tidak demikian.
Hal
di atas bisa jadi menggambarkan pribadi Najmudin, yang saat itu –mendapatkan
secuil kertas dan toga berwarna hitam seakan tiada makna. Hidup lain aral
alias menolak dengan ketentuan Tuhan Yang Maha Kuasa tapi justru dengan gelar
sarjana seakan tidak percaya diri. Lamunan dan renungan tanpa makna sekalipun ditemani
secangkir kopi dan sebatang rokok selalu mengganggu dalam keseharian. Gengsi
harus kembali ke sebuah kampung, mungkin. Pun ke atas tidak bisa terbang karena
tidak punya sayap. Akhirnya turun tidak mau dan naik tidak bisa.
Spontan
jiwaku bertanya apakah ini karena dosa sehingga menghalangi akan hidupku masa
depan. Tanpa berpikir panjang – dengan tujuan ingin berkontemplasi ingin
menenangkan bathin yang sedang goyah sekaligus ingin memperbaiki sejarah yang
dulu pernah tercatat merah di dalam buku catatan sang Kyai, maka aku kembali ke
pondok untuk mengabdi.
Cipanas, 19 Juli 2015
0 komentar:
Post a Comment